Kamis, 02 November 2017

Ibu Anak SD yang Dibully Dipanggil Ahok Minta Kasus Tak Diperpanjang


Pelangikartu - Kasus perundungan yang dilatarbelakangi perbedaan suku, etnis dan ras menimpa seorang siswa SDN 16 Pekayon, Jakarta Timur. 
Ialah JSZ siswa kelas 3 SD yang mengalami perundungan hingga kekerasan fisik sedari tahun 2014. JSZ dibully oleh teman-temannya karena masalah SARA. JSZ dibully karena memiliki wajah China.
JSZ, siswa kelas 3 SD di SDN 16 Pekayon, Jakarta Timur, yang menjadi perbincangan karena diduga mendapat perundungan di sekolahnya ditemui Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Hasil pertemuan dengan ibunda korban, JSZ memang mendapat bullying dengan panggilan Ahok.
"Benar dia di-bully dan dipanggil "Ahok" karena matanya sipit," kata Komisioner KPAI, Jasra Patra dalam keterangannya, Selasa (31/10).
JSZ sendiri berasal dari Nias, dan penampilannya memang bermata sipit, serta berkulit putih.

Pembullyan terhadap siswa SDN 16 Pekayon (Foto: Facebook/Bearo Zalukhu)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun angkat bicara soal kasus yang tengah viral di media sosial tersebut. 
Dalam rilis pers yang diterima oleh kumparan (kumparan.com) pada Selasa (10/31) Komisioner KPAI Sitti Hikmawati mengatakan bahwa masalah perundungan yang terjadi di SDN 16 Pekayon benar adanya dan akan memberikan perhatian serius terhadap kasus tersebut. 
Selain itu, pihak KPAI juga menyatakan agar JSZ mendapatkan haknya dengan layak sebagai warga negara Indonesia yang sah.  bandarq
"Kepentingan anak bukanlah soal jumlah, setiap anak berhak mendapatkan jaminan dari negara. Meskipun ananda JSZ hanya satu-satunya yang berbeda keyakinan agamanya di sekolah tersebut, UU perlindungan anak no 35/2014 memastikan setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dan pendidikan sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut," katanya.
Sekali lagi, ini bukan tentang bilangan, tapi lebih pada pemenuhan hak anak yang menjadi kewajiban negara untuk memberikannya. 
Kasus bullying pada JSZ ini, tidak diketahui pihak sekolah karena tidak ada laporan masuk.
"Pihak keluarga tidak tahu kalau kisah JSZ ini tersebar di sosmed. Pihak keluarga meminta supaya kasus ini jangan diperpanjang," beber Jasra dari KPAI.
Pihak kepolisian sudah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan keluarga. Mediasi juga dilakukan. domino99
"Pihak sekolah berjanji akan lebih memperketat pengawasan terhadap anak-anak didiknya, untuk meminimalisir kejadian bully di sekolah," tutup Jasra.

0 komentar:

Posting Komentar