Rabu, 25 Juli 2018

Ilmuwan Duga Pernah Ada Kehidupan di Bulan



HOKIpelangi - Bulan saat ini tandus dan sepi, tetapi jutaan tahun silam satelit Bumi itu diduga pernah memiliki kehidupan, demikian dikatakan para ilmuwan dari Washington State University, Amerika Serikat.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Astrobiology baru-baru ini, pakar astrobiologi Dirk Schulze-Makuch, menduga kehidupan pernah berkembang di Bulan dalam dua periode berbeda.
Menurut Schulze-Makuch, kondisi permukaan Bulan sangat cocok mendukung perkembangan mahluk-mahluk hidup sederhana sekitar 4 miliar tahun lalu - ketika ia baru saja terbentuk - dan pada 3,5 juga tahun lalu, saat aktivitas vulkanis di Bulan sedang tinggi-tingginya. #WebsiteTerpercaya
Pada dua periode itu, Bulan memuntahkan banyak gas bersuhu tinggi, termasuk uap air, ke permukaannya. Gas dalam jumlah besar ini, terang Schulze-Makuch, diduga telah membentuk danau-danau dan atmosfer di Bulan selama jutaan tahun.
"Jika air dan atmosfer ada pada periode awal Bulan dan bertahan dalam waktu cukup lama, maka menurut kami permukaan Bulan pernah memiliki kehidupan, meski tidak permanen," jelas Schulze-Makuch.
Untuk mencapai kesimpulan itu, Schulze-Makuch menganalisis sejumlah penelitian terhadap contoh batuan dan tanah yang diambil dari Bulan. Sampel-sampel itu menunjukkan bahwa Bulan tak sekering atau segersang yang diduga sebelumnya.
Pada 2009 dan 2010, tim peneliti internasional menemukan ratusan juta ton air dalam bentuk es di permukaan Bulan. Selain itu juga ditemukan bukti kuat adanya air dalam jumlah besar di mantel Bulan. Kandungan air itu diduga merupakan sisa-sisa dari awal terbentuknya Bulan. #BonusSpesial
Bulan juga tadinya diyakini diselimuti medan magnet, mirip seperti Bumi. Medan magnet melindungi mahluk hidup dari angin Matahari yang mematikan.
Schulze-Makuch menduga kehidupan di Bulan dibawa oleh meteor. Di Bumi sendiri ada dikenal cyanobacteria, yang fosilnya berusia 3,5 sampai 3,8 miliar tahun. Bakteri ini diduga dibawa oleh meteor, yang menghempas Bumi dan melemparkan serpihan-serpihan kecil ke Bulan.
Schulze-Makuch, meski demikian, mengakui bahwa untuk membuktikan dugaannya itu perlu digelar "ekspolrasi agregsif" di Bulan. #MudahMenang
http://hokipelangi.com/Register.aspx?lang=id



0 komentar:

Posting Komentar