Penarikan Bangkai KM Sinar Bangun, Robot Khusus dari Singapura hingga Jenazah Masih Utuh
Hokipelangi.com - Bangkai kapal motor (KM) Sinar Bangun akan ditarik ke permukaan Danau Toba hari ini, Sabtu (30/6/2018).
Sebelumnya, Remotely Operated Vehicle (ROV) telah menemukan bangkai kapal dengan cara menangkap visual obyek.
Setelah ditemukan bangkai kapal tersebut, Basarnas mengaku belum memiliki alat untuk mengangkatnya.
"Kita belum punya alat untuk mengangkat dari kedalaman 450 meter. Saya sudah tanya ke rekan-rekan saya tentang kejadian serupa, tapi objeknya kurang-lebih 100 meter di dalam air. Kita masih memikirkan ini," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI, Muhammad Syaugi yang dikutip Tribunwow.com dari Tribun Medan.
Robot dari Singapura
Karena terkendala alat, tim pencarian KM Sinar Bangun membutuhkan tali yang lebih besar sekaligus akan mendatangkan robot khusus dari Singapura.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan robot dari Singapura itu memiliki kekuatan untuk memotong dan mengangkat bangkai kapal. #WebsiteTerpercaya
"Kita berusaha datangkan robot yang ada tangan-tangannya. Bisa memotong dan mengangkat. KNKT sedang mencari seperti itu," ujar Nugroho.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan kapan robot itu akan datang.
Kendala Lain
Selain terkendala alat, arus di Danau Toba juga menjadi kendala lain karena begitu deras.
Kontur Danau juga tidak merata seperti Danau pada umumnya. #ProsesCepat
Selain itu, jarak pandang kedalaman juga sangat terbatas
Bahkan ROV pun juga tidak bisa melihat dengan jelas di semua area.
"Alat ini bukan berarti melihat dengan jelas semua area, jarak pandangnya gelap, hanya bisa melihat dengan bantuan lampu alat ini (jarak pandang) 1-2 meter saja," kata Nugroho.
Jasad Korban dalam Keadaan Utuh
Nugroho menyatakan usai kembali melakukan pencarian, dirinya memastikan posisi mayat belum ada yang berubah.
Ia menambahkan posisi mayat ada yang telentang dan tengkurap. #MudahMenang
Jenazah tersebut saat ini dikatakan masih utuh, mengingat cuaca sangat dingin di Danau Toba.
"Suhu di bawah sangat dingin. Yang jelas jenazah tidak membusuk," kata Nugroho.
Nugroho menambahkan berdasarkan rekaman dari ROV, ada sekitar 8 hingga 10 jenazah yang ditemukan.
"Ada delapan sampai 10 yang kelihatan. ROV melihat hanya sampai 2 meter saja. Kalau kapal hitam saja tapi tali-talinya jelas. Kalau kapalnya tak pecah tapi utuh. Bahwa ROV jarak pandang 2 meter. Harus dekat sekali," tambahnya.
Sementara itu, selain menggunakan ROV dan robot dari Singapura, tim pencarian juga mengerahkan helikopter. #AgenTerpercaya
Tim SAR menggunakan pukat harimau untuk mempermudah pencarian.
Sekitar 300 personel dikerahkan karena penggunaan alat pukat harimau membutuhkan banyak orang.
"Pencarian juga banyak didukung menggunakan pukat harimau. Dan relawan dari Pemerintah Kabupaten Samosir sebanyak 50 personel. Kekuatan harus ditambah, karena alat pukat harus banyak yang menariknya," kata Budiwan selaku kepala kantor SAR Medan.
0 komentar:
Posting Komentar